HI-OCTAN Petrolab Report



Hi-Octan telah melewati serangkaian ujicoba termasuk uji laboratorium. Pengujian laboratorium telah dilakukan oleh Petrolab pada 25 Januari - 2 Februari 2012 dengan hasil analisis sebagai berikut (salinan sertifikat hasil uji terlampir). 



Pengujian dilakukan dengan membandingkan membandingkan sifat fisis dan kimiawi kandungan sampel bensin bersubsidi dengan sampel bensin yang diberikan Hi-Octan sebanyak 1 ml/liter bensin. Parameter yang diujikan adalah tampilan dan warna, odor, densitas, nilai oktan (RON), energi ledak (heating value), kandungan timbal dan sulfur serta sifat korosif. 




Hasil uji menunjukan bahwa tampilan dan warna bensin setelah diberikan Hi-Octan tidak mengalami perubahan. Tingkat odornya dapat diterima oleh pasar. Hasil ini memperlihatkan bahwa larutan Hi-Octan mudah tercampur secara menyeluruh tanpa mengubah sifat fisis bensin.

Hasil uji pada sampel bensin yang diberikan Hi-Octan terjadi peningkatan densitas sebanyak 0,1 kg/m3 atau 0,1 gr untuk tiap liter bensin yang diberikan Hi-Octan.

Nilai oktan (RON) dan energi ledak pada bensin yang telah diberikan Hi-Octan mengalami kenaikan, nilai oktannya naik 4 poin dari nilai 88 ke 92 sedangkan energi ledaknya naik 975 poin dari 39.481 kJ/kg ke 40.809 kJ/kg.
Pada sampel bensin yang diberikan Hi-Octan terdapat penurunan kadar timbal dari nilai 1,0 ppm menjadi di bawah 1 ppm dan terjadi penurunan kadar sulfur dari nilai 133 ppm menjadi 128 ppm. Sifat korosifnya sebanding dan tidak terjadi peningkatan. 

Pada hasil uji sampel bensin yang diberikan Hi-Octan tampak peningkatan nilai Gum sebanyak 2,2 mg untuk tiap 100 ml bensin. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan Hi-Octan pada bensin tidak boleh berlebih dan perlu diuji lebih lanjut melalui pengujian lapangan. 

Pengujian lapangan penggunaan Hi-Octan pada mesin dilakukan oleh banyak praktisi otomotif berpengalaman dalam rentang waktu lebih dari 2 tahun. Hasil pengujian lapangan menunjukan perubahan kentara dan signifikan yang dirasakan terutama pada peningkatan tenaga mesin yang dihasilkan serta suara mesin yang terdengar lebih halus tanpa suara menggelitik. Hal ini sejalan dengan data hasil uji laboratorium yang menunjukan peningkatan nilai RON dan energi ledak. 

Pengujian lebih lanjut menunjukan peningkatan performa mesin secara keseluruhan, pengurangan konsumsi bahan bakar, kadar emisi yang terkandung pada gas buang semakin berkurang dan aspek perawatan mesin yang lebih baik dan lebih murah. Penggunaan Hi-Octan tidak mengakibatkan kerak mesin pada semua saluran bahan bakar, selama penggunaannya sesuai dosis yang dianjurkan. 

Untuk mendukung pengujian lapangan, telah dilakukan pengujian performa mesin dengan bahan bakar bensin yang diberikan Hi-Octan melalui uji yang dikenal dengan istilah dynotest. Dynotest dilakukan di bengkel otomotif terkemuka Budi Jaya Motor (BJM) pada awal tahun 2013 (salinan sertifikat hasil uji terlampir). 

Pengujian dilakukan dengan mengukur kinerja dan performa mesin dengan menggunakan bahan bakar yang diberikan Hi-Octan sebanyak 1 ml untuk tiap liter bensin bersubsidi. Hasil pengujian tersebut akan dibandingkan dengan hasil ukur kinerja dan performa masin dengan menggunakan bahan bakar bensin bersubsidi dan bensin beroktan tinggi (RON 95) yang diuji bersamaan pada kendaraan yang sama. Mesin kendaraan yang digunakan adalah mesin motor Jupiter MX yang memiliki kompresi mesin 10,9:1. Dengan memperhatikan karakteristik mesin yang serupa dengan mesin kendaraan lainnya termasuk mobil, hasil uji dynotest pada mesin tersebut dianggap cukup mewakili dan berlaku bagi mesin lainnya. 

Sesuai dengan karakter dynotest, parameter yang diujikan adalah tenaga maksimal, torka maksimal, suhu mesin, kelembaban dan tekanan dalam.

Hasil uji dynotest menunjukan bahwa tenaga maksimal mesin yang menggunakan bahan bakar bensin yang ditambahkan Hi-Octan memiliki nilai paling tinggi dibandingkan, tenaga mesin berbahan bakar bensin bersubsidi dan bensin beroktan tinggi (RON 95). Nilai torka maksimal mesin dengan Hi-Octan bertambah mencapai 0,84 poin dibandingkan dengan bensin bersubsidi dan dibawah torka mesin bensin oktan tinggi dengan selisih 0,17 poin. 

Dua parameter ini menyimpulkan bahwa penambahan Hi-Octan pada bensin akan menambahkan tenaga dan torka mesin. 
Suhu mesin bensin Hi-Octan menunjukan angka 28 C sedangkan suhu mesin bensin bersubsidi mencapai angka 30 C sedangkan suhu mesin bensin beroktan tinggi hanya pada nilai 27 C. Parameter ini menyimpulkan bahwa penambahan Hi-Octan pada bensin dapat menurunkan suhu mesin berjalan.

Kelembaban mesin bensin Hi-Octan menunjukan angka 65% sedangkan mesin bensin bersubsidi memiliki nilai 61% dan mesin bensin beroktan tinggi mencapai 66%. Parameter tersebut menyimpulkan bahwa penambahan Hi-Octan pada bensin dapat meningkatkan kelembaban mesin yang selaras dengan kesimpulan sebelumnya bahwa suhu mesin tersebut lebih rendah. 

Tekanan dalam mesin yang menggunakan bensin bersubsidi, Hi-Octan dan beroktan 95 memiliki nilai yang sama.

Secara keseluruhan, hasil uji dynotest menyimpulkan bahwa penambahan Hi-Octan akan meningkatkan performa mesin dan dapat merawat mesin lebih baik.

Posting Komentar untuk "HI-OCTAN Petrolab Report"