Hubungan Bensin, Nilai Oktan, dan Performa Mesin
Bensin, agaknya sudah bukan merupakan hal yang baru untuk kita. Merupakan satu dari dua jenis BBM yang digunakan secara umum di Indonesia untuk mobil dan motor, bensin memang merupakan BBM terbanyak yang digunakan oleh kendaraan di negeri tercinta ini. Terdapat 3 (Tiga) jenis bensin yang diperjualbelikan, yaitu : Premium (Nilai Oktan 88), Pertamax (Nilai Oktan 92) dan Pertamax Plus (Nilai Oktan 95).
Seperti kita ketahui bersama, Nilai Oktan adalah suatu angka/nilai yang digunakan untuk menentukan titik bakar bensin pada suhu atau tekanan tertentu. Standarisasi Nilai Oktan didapat dari penghitungan titik bakar bensin apabila bensin hanya merupakan campuran dari heptana dan iso-oktan. Sebagai ilustrasi, apabila campuran bensin terdiri dari 88% iso-oktan dan 12% heptana, maka didapat Nilai Oktan bensin tersebut sebesar 88. Tinggal diukur pada suhu atau tekanan berapa bensin tersebut terbakar, maka didapat standarisasi Nilai Oktan.
Dalam kenyataannya, terlalu mahal untuk mendapatkan atau membuat bensin yang hanya terdiri dari heptana dan iso-oktan. Biasanya hasil penyulingan dari minyak bumi yang digunakan untuk membuat bensin adalah : pentana, hexana, heptana, oktana, dekana, dan dodekana. Keenam jenis ini merupakan senyawa hidrokarbon yang dicampurkan dengan komposisi tertentu untuk menghasilkan bensin dengan nilai oktan tertentu (88, 92 dan 95).
Sangat sering terjadi, hasil penyulingan minyak bumi menghasilkan jumlah masing-masing dari keenam senyawa hidrokarbon diatas tidak mencukupi untuk membuat komposisi bensin dengan Nilai Oktan sesuai dengan yang diharapkan. Karena itu perusahaan penyulingan minyak tersebut harus melakukan konversi pada bensin tersebut agar didapat bensin dengan Nilai Oktan yang diinginkan. Konversi bisa dilakukan dengan cara memecah rantai karbon, menambah atau menggabungkan rantai karbon, atau bisa juga dengan mengubah isomer dari larutan-larutan bensin tersebut. Konversi dilakukan dengan menggunakan satu atau beberapa cara diatas melalui pertimbangan efisiensi biaya.
BENSIN BEROKTAN TINGGI DI INDONESIA
Hampir semua kendaraan yang berbasis bensin, kurang lebih 10 tahun terakhir ini, dirancang untuk menggunakan bensin dengan Nilai Oktan minimal 92. Beberapa keuntungan menggunakan bensin yang beroktan tinggi (Nilai Oktan 92 dan 95) adalah :
- Mengoptimalkan proses pembakaran pada mesin dan anti-knocking.
Bensin yang beroktan lebih tinggi memiliki titik bakar bensin pada suhu atau tekanan yang lebih tinggi, artinya bensin akan lebih lambat terbakar tetapi memiliki kekuatan ledak yang lebih besar. Kekuatan ledak bensin ini akan diubah menjadi energi gerak oleh piston untuk memutarkan roda. Karena kekuatan ledaknya lebih besar, maka energi gerak yang tercipta pun lebih besar sehingga tenaga mesin pun meningkat, serta terjadi optimalisasi penggunaan energi oleh mesin. Adanya optimalisasi energi berarti adanya penghematan bensin yang digunakan oleh mesin. Di samping itu, ledakan awal di piston (bensin terbakar sebelum piston sampai di posisi terendah, disebut juga knocking) tidak akan terjadi sehingga mesin lebih terawat.Mengurangi Emisi Gas CO (Karbon Monoksida Seperti kita ketahui bersama, gas CO dan jelaga terbentuk apabila proses pembakaran berjalan tidak sempurna. Ketika proses pembakaran sempurna, maka yang terbentuk adalah CO2. CO jauh lebih mudah diserap oleh tubuh melalui pernafasan dan berakibat terjadinya sesak nafas serta menurunnya kadar O2 pada otak. Hal ini mengakibatkan pusing dan mual, pingsan bahkan kematian apabila konsentrasi CO di tubuh sangat tinggi. Dalam jangka waktu lama, penimbunan CO sedikit demi sedikit pada tubuh juga mengakibatkan rentannya paru-paru sehingga lebih mudah untuk terjangkiti penyakit. Pada akhirnya berakibat pada menurunnya kualitas kesehatan tubuh manusia secara keseluruhan.
- Merawat mesin lebih baik Di samping sebagai anti-knocking, pembakaran yang sempurna juga turut mengurangi residu (kotoran/jelaga) hasil pembakaran.
Biasanya residu-residu ini menempel pada mesin, mengoksidasi logam mesin sehingga menjadi kerak (karat) pada mesin. Dengan berkurangnya residu hasil pembakaran, maka penyebab kerak pada mesin pun berkurang. Sehingga mesin menjadi lebih awet.
(Sebagai ilustrasi bisa dibandingkan antara jelaga yang terbentuk pada ketel/panci ketika memasak dengan kompor gas dan kompor minyak tanah).
MASALAH MASYARAKAT PENGGUNA BENSIN
Dengan besarnya manfaat yang bisa didapat dengan menggunakan bensin beroktan tinggi, sudah seyognyanya kita mulai beralih dari bensin beroktan 88, menjadi pengguna bensin beroktan 92 atau 95. Sayangnya, disparitas harga yang sangat tinggi antara bensin beroktan 88 dan bensin beroktan tinggi menjadikan hal ini susah dilakukan oleh kebanyakan masyarakat di Indonesia.
Mari kita bandingkan sedikit ilustrasi perbandingan harga di Indonesia. Misalkan harga bensin beroktan 88 berharga Rp. 4.500,00, bensin beroktan 92 berharga Rp. 8.500,00 dan bensin beroktan 95 berharga Rp. 9.000,00.
Dengan
perbedaan yang sangat besar ini, sangat berat bagi kebanyakan
masyarakat Indonesia untuk menggunakan bensin beroktan tinggi, apalagi
dalam kondisi sekarang ini. (Jangankan untuk membeli bensin, untuk makan
saja masih repot !)
HI- OCTAN SEBAGAI SOLUSI
Merupakan
suatu ironi, ketika masyarakat mulai menyadari akan manfaat dari bensin
beroktan tinggi untuk penghematan, perawatan mesin, dan peningkatan
kualitas kesehatan, masyarakat tidak mampu untuk membeli bensin beroktan
tinggi karena tingginya harga bensin jenis tersebut. Padahal tingginya
harga bensin beroktan tinggi itu lebih disebabkan karena kesepakatan
internasional dalam menetapkan harga bensin ini, bukan karena mahalnya
proses konversi bensin!
Berpijak dari kepedulian inilah, maka HI-OCTAN di-release sebagai
solusi bagi seluruh masyarakat yang telah menyadari pentingnya
penggunaan bensin beroktan tinggi tetapi dengan harga yang terjangkau
oleh semua lapisan masyarakat. HI-OCTAN menggunakan bahan-bahan yang
mudah didapat dan berasal dari negeri kita sendiri, serta menggunakan
teknologi penghasil additif bensin yang dapat meningkatkan nilai Oktan
bensin setara dengan bensin beroktan tinggi. Additif bensin ini dapat
meningkatkan kalori di dalam bensin dan mengkorversi bensin dengan cara
isomerisasi (tanpa mengubah rumus kimia di dalam bensin) sehingga nilai
Oktan meningkat.
HI-OCTAN merupakan additif bensin yang dilarutkan dalam pelarut senyawa hidrokarbon dengan alasan sebagai berikut:
- Bentuk cair dari HI-OCTAN menjamin bahwa hanya dibutuhkan hitungan detik untuk mencampurkan HI-OCTAN dengan bensin dalam tangki bensin, sehingga pengguna dapat langsung merasakan efek dari HI-OCTAN tidak lama setelah HI-OCTAN dicampurkan dengan bensin di tangki.
- Pengguna HI-OCTAN dapat melihat secara langsung bahwa additif bensin dalam HI-OCTAN sepenuhnya larut dalam senyawa hidrokarbon (Note : bensin juga merupakan campuran dari beberapa senyawa hidrokarbon) sehingga menjamin tidak akan ada kerak yang terjadi di dalam tangki bensin begitu HI-OCTAN dicampurkan.
HARAPAN MASA DEPAN
Semakin
banyaknya masyarakat yang menggunakan HI-OCTAN di negeri tercinta ini,
memberikan suatu pengalaman dan pengetahuan baru akan bensin beroktan
tinggi dan efeknya terhadap kehidupan sehari-hari, termasuk efek
penghematan dan peningkatan kesehatan dengan berkurangnya gas CO yang
terhisap setiap hari.
Kami
dari CV. Energi Selaras Alam, akan terus berusaha untuk menyediakan
produk-produk yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan
harga terjangkau (tentunya oleh seluruh lapisan masyarakat). Berbagai
produk akan kami release. Dukungan dan saran sangat kami tunggu
agar produk kami menjadi produk yang benar-benar dibutuhkan dan
dicintai oleh seluruh lapisan masyarakat. Amien…