Dosis Hi-Octan : Aturan 1234



Ibarat makanan, jenis makanan yang dibutuhkan oleh balita akan memiliki karakteristik yang berbeda dengan makanan untuk orang dewasa. Begitu pula dengan karakteristik bensin untuk kendaraan, tiap kendaraan dengan kompresi mesin berbeda, akan membutuhkan karakteristik bensin yang berbeda, yaitu tergantung akan nilai oktan bensin tersebut (sebenarnya masih ada satu faktor lain, yaitu energi ledak, yang sangat berkorelasi dengan kekuatan logam yang digunakan pada mesin kendaraan. Tapi hal ini tidak akan kita bahas pada tulisan ini).
Semakin tinggi Rasio Kompresi membuat kebutuhan nilai oktan yang semakin tinggi. Idealnya satu nilai kompresi mesin akan membutuhkan satu nilai oktan tertentu yang akan menghasilkan pembakaran yang paling sempurna/optimal. Pada kenyataannya terlalu mahal untuk menyediakan bensin yang memiliki semua nilai oktan, misalnya disediakan bensin dengan nilai oktan 88, 89, 90, 91, 92, 93, 94, 95, 96, dst, agar bisa menyesuaikan dengan kebutuhan semua kompresi mesin pada kendaraan. Bayangkan betapa besarnya sebuah SPBU agar semua nilai oktan itu bisa tersedia di pasaran!
Di Indonesia disediakan 3 (tiga) jenis bensin yang memiliki nilai oktan 88, 92 dan 95. Rentang nilai oktan yang digunakan adalah sekitar 3 – 4. Ini dimaksudkan agar semua jenis kendaraan dengan nilai kompresi mesin yang beragam dapat menggunakan salah satu dari 3 jenis bensin tersebut dengan performa yang masih mendekati optimal.
HI-OCTAN menggunakan pendekatan yang sama dalam menyediakan kebutuhan bensin sesuai kompresi mesin kendaraan. Dengan menggunakan bensin dengan RON 88 sebagai bensin dasar yang digunakan pada kendaraan, aditif HI-OCTAN mampu meningkatkan nilai oktan bensin sampai dengan RON 97. HI-OCTAN adalah aditif bensin yang memiliki konsentrasi tinggi sehingga dosis yang digunakan relatif kecil. Aturan dosis yang digunakan adalah Aturan 1234, yaitu bensin dengan nilai RON 88 ditambah :
  • 1 ml / 2 liter, digunakan untuk kendaraan dengan nilai kompresi mesin 8,1 : 1 s/d 9 : 1 (RON 90). Contoh : Yamaha Vega R, Yamaha Mio, Suzuki Carry 
  • 2 ml / 2 liter, digunakan untuk kendaraan dengan nilai kompresi mesin 9,1 : 1 s/d 10 : 1 (RON 92). Contoh : Honda Revo, Smash Titan
  • 3 ml / 2liter, digunakan untuk kendaraan dengan nilai kompresi mesin 10,1 : 1 s/d 10,7 : 1 (RON 95). Contoh : Avanza, Xenia, Nissan Livina, Nissan Xtrail
  • 4 ml / 2 liter, digunakan untuk kendaraan dengan nilai kompresi mesin 10,8 : 1 s/d 11,4 : 1 (RON 97). Contoh : BMW Serie 7

Sangat penting agar Aturan 1234 ini benar-benar digunakan secara tepat agar kendaraan benar-benar mendapatkan karakteristik bensin yang sesuai dengan nilai kompresi mesin kendaraan. Hasilnya performa kendaraan akan meningkat dengan tenaga yang optimum, suara mesin yang halus dan lebih irit bahan bakar. Di samping itu perawatan kendaraan akan lebih murah dan umur kendaraan akan bertambah.

Posting Komentar untuk "Dosis Hi-Octan : Aturan 1234"